Sabtu, 22 Oktober 2011

Hanya PadaMu

Gelap kini datang, menganti sinar yang tadi begitu terang menyinari.
sepi terasa .............
namun tak ada yang mampu kuperbuat.
hanya padaNYAlah kupercayakan.
hanya padaNYAlah kuceritakan.
hanya padaNYAlah kupasrahkan jiwa dan raga.
Karena Ialah yang selalu ada untukku saat gelap dan terang,

Wahai Sutradara Alam........
kuserahkan cinta ini padaMU
karena ia sejatinya adalah untukmu dan milikmu
kuserahkan hidup ini untukMU
karena sejatinya ia adalah kesempatan dan titipan darimu
Namun..............
Bila Engkau memberiku satu kesempatan untuk meminta.
Aku mohon jadikanlah aku sebagai kekasihMU diatas panggung ini maupun nanti dibalik tirai panggung ini.

Sinarilah kami dengan cahayaMU, sebagaimana Engkau sinari panggung ini dengan cahaya matahari yang tak padam oleh waktu.Ikatlah diri ini dengan ikatanMU yang kuat, dan tinggikan derajatnya, dan berilah kami kekuatan agar mampu menjadi wakilMU di muka bumi ini.

UntukMu Calon-calon bidadari surga

Buat Para Akhwat Calon Bidadari Bidadari Surga!!

Assalamu ‘alaikum wahai para calon bidadari-bidadari surga!!!!!

Pernahkah terlintas dalam hati ukhti untuk menjadi “bidadari di dunia dan diakhirat” nanti?. Pernahkah ukhti membayangkan betapa cantik dan anggunnya ukhti , menjadi incaran dan simpanan hamba-hamba Allah yang shalih dan bertakwa. Pernahkah ukhti mengangankannya? Pernahkah ukhti mengimpikannya? Tidakkah hati ukhti tergerak untuk segera meraihnya? Sesungguhnya bidadari dunia adalah ia para wanita yang shalihah, memurnikan ibadah hanya untuk-Nya semata, hatinya selalu takut dan terikat dengan rabb-Nya, mentaati-Nya dalam keadaan sendirian ataupun dihadapan banyak manusia. Sosok yang merindukan keridhaan Allah dan rasul-Nya. .
Selalu terbayang dalam pelupuk matanya surga yang dijanjikan Allah menantinya dari pintu manapun ia suka, ia bisa memasukinya. Hatinya selalu menimbang dengan timbangan akhirat sehingga segala urusan dunia yang bertentangan dengan syariat Allah dan Rasul-Nya akan mudah ia singkirkan dan tinggalkan.

Duhai betapa elok dan indah akhlaknya, bila ia belum bersuami maka berbakti kepada kedua orangtuanyalah ladang amalnya memanfaatkan kesempatan yang berharga ini dengan berusaha mendapatkan keridhaan dari keduanya.Bila ia telah bersuami maka bersemangatlah hatinya untuk berbakti kepada suaminya, menemani sang suami dalam keadaan suka dan duka,mendidik anak-anaknya agar mereka berjalan diatas sunnah dan manhaj yang benar yaitu manhaj salafuna shalih. Berani meluruskan suami apabila ia bersalah dengan bahasa yang lembut dan bersabar atas kekurangannya. Membantu suami dalam mentaati Rabb-Nya, sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan amalan hamba-hamba-Nya.Jika engkau bersabar dan istiqamah maka insya Allah engkau akan menjadi penghuni surga yang cantik jelita itu.
Janganlah ikhti resah dan gundah, merasa kecewa hati ukhti karena melihat sulitnya jalan untuk meraih kesana. Jalan itu akan mudah ukhti tuju apabila ukhti memohon pertolongan-Nya dalam setiap desah nafas ukhti . Sehingga segala tindak tanduk ukhti selalu dalam bimbingan-Nya.Dan, renungkanlah apabila ukhti berhasil mencapai predikat wanita shalihah (bidadari dunia) semua adalah karena dari Rabbmu semata, bersyukurlah atas nikmat ini dan janganlah sekali-kali ukhti takabur. Ingatlah selalu firman-Nya :

”Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan pertolongan Allah” (huud:88).

Semoga Allah memberkahimu dan memberkahi semua wanita-wanita muslimah diatas muka bumi ini yang bercita-cita ingin menjadi bidadari-bidadari diatas dunia ini dan tentu saja diakhirat nanti, Insya Allah amien . . .
“ SELAMAT MENJADI SALAH SATU BIDADARI-BIDADARI DUNIA DAN AKHIRAT . . . . .!!!”
“Gimana sih hukum pertemuan laki-laki dengan perempuan ???? . .”
pertemuan antara laki-laki dengan perempuan tidak haram, melainkan jaiz (boleh). Bahkan, hal itu kadang-kadang dituntut apabila bertujuan untuk kebaikan, seperti dalam urusan ilmu yang bermanfaat, amal saleh, kebajikan, perjuangan, atau lain-lain yang memerlukan banyak tenaga, baik dari laki-laki maupun perempuan.

Namun, kebolehan itu tidak berarti bahwa batas-batas diantara keduanya menjadi lebur dan ikatan-ikatan syar'iyah yang baku dilupakan. Kita tidak perlu menganggap diri kita sebagai malaikat yang suci yang dikhawatirkan melakukan pelanggaran, dan kita pun tidak perlu memindahkan budaya Barat kepada kita. Yang harus kita lakukan ialah bekerja sama dalam kebaikan serta tolong-menolong dalam kebajikan dan takwa, dalam batas-batas hukum yang telah ditetapkan oleh Islam. Batas-batas hukum tersebut antara lain:

1. Menahan pandangan dari kedua belah pihak. Artinya, tidak boleh melihat aurat, tidak boleh memandang dengan syahwat, tidak berlama-lama memandang tanpa ada keperluan. Allah berfirman:

"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi
mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.' Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya ..."(an-Nur: 30-31)

2. Pihak wanita harus mengenakan pakaian yang sopan yang dituntunkan syara', yang menutup seluruh tubuh selain muka dan telapak tangan. Jangan yang tipis dan jangan dengan potongan yang menampakkan bentuk tubuh. Allah berfirman:

"... dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa tampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya ..." (an-Nur: 31 )

Diriwayatkan dari beberapa sahabat bahwa perhiasan yang biasa tampak ialah muka dan tangan. Allah berfirman mengenai sebab diperintahkan-Nya berlaku sopan: "... Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu ..." (al-Ahzab: 59)
Dengan pakaian tersebut, dapat dibedakan antara wanita yang baik-baik dengan wanita nakal. Terhadap wanita yang baik-baik, tidak ada laki-laki yang suka mengganggunya, sebab pakaian dan kesopanannya mengharuskan setiap orang yang melihatnya untuk menghormatinya.

3. Mematuhi adab-adab wanita muslimah dalam segala hal, terutama dalam pergaulannya dengan laki-laki:
a. Dalam perkataan, harus menghindari perkataan yang merayu dan membangkitkan rangsangan. Allah berfirman:
"... Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik." (al-Ahzab: 32)
b. Dalam berjalan, jangan memancing pandangan orang. Firman Allah:
"... Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan..." (an-Nur: 31)
Hendaklah mencontoh wanita yang diidentifikasikan oleh Allah dengan firman-Nya:
"Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari keduawanita itu berjalan kemalu-maluan ..." (al-Qashash: 25)
c. Dalam gerak, jangan berjingkrak atau berlenggak-lenggok, seperti yang disebut dalam hadits:
"(Yaitu) wanita-wanita yang menyimpang dari ketaatan dan menjadikan hati laki-laki cenderung kepada kerusakan (kemaksiatan).8 HR Ahmad dan Muslim)
Jangan sampai ber-tabarruj (menampakkan aurat) sebagaimana yang dilakukan wanita-wanita jahiliah tempo dulu atau pun jahiliah modern.

4. Menjauhkan diri dari bau-bauan yang harum dan warna-warna perhiasan yang seharusnya dipakai di rumah, bukan di jalan dan di dalam pertemuan-pertemuan dengan kaum laki-laki.

5. Jangan berduaan (laki-laki dengan perempuan) tanpa disertai mahram. Banyak hadits sahih yang melarang hal ini seraya mengatakan, 'Karena yang ketiga adalah setan.'
Jangan berduaan sekalipun dengan kerabat suami atau istri. Sehubungan dengan ini, terdapat hadits yang berbunyi:
"Jangan kamu masuk ke tempat wanita." Mereka (sahabat) bertanya, "Bagaimana dengan ipar wanita." Beliau menjawab, "Ipar wanita itu membahayakan." (HR Bukhari)
Maksudnya, berduaan dengan kerabat suami atau istri dapat menyebabkan kebinasaan, karena bisa jadi mereka duduk berlama-lama hingga menimbulkan fitnah.

6. Pertemuan itu sebatas keperluan yang dikehendaki untuk bekerja sama, tidak berlebih-lebihan yang dapat mengeluarkan wanita dari naluri kewanitaannya, menimbulkan fitnah, atau melalaikannya dari kewajiban sucinya mengurus rumah tangga
dan mendidik anak-anak.

Nisfuddin

  " Bismillahi Khairul Asma' "

Wahai pemilik jiwa dan raga di seluruh jagat raya....

Entah seperti apa, dan bagaimana sosok Imam yang Kau peruntukkan untukku.
Aku hanya memohon....
Agar Engkau tak menanamkan suatu cinta yang mampu mengurangi cintaku padaMU
Karena aku takkan bisa hidup hanya denggan cintanya tanpa cintaMU
Ya Allah...
Karuniailah aku sosok Imam yang yang mampu menyayangiku sebagai hambaMU
Seorang Imam yang mampu menambah keimananku padaMu
Dan seorang Imam yang hatinya selalu penuh dengan ketaqwaan padaMU

Agar kelak.....
Lahir penerus umat yang juga begitu mencintaiMU
Yang selalu mendahulukanMU diatas kepentingan duniawi.
Yang selalu berusaha menjadi hambaMU yang bertaqwa
Dan yang selalu menjadi amalan kami yang tak terputus hingga kiamat datang menjemput

Lalu....
Izinkanlah aku tuk menunaikan kewajibanku dengan kataatanku padanya
Izinkanlah aku tuk membahagiakanya dengan cinta tulusku padanya
Izinkanlah aku melengkapinya dengan selalu ada dibelakangnya dalam suka maupun duka
dan Izinkanlah aku menjadi makmumnya hingga kami berada dalam surgamu.

 "RABBANA HABLANA MIN AZWAAJINA WA DZURRIYAATINA QURRATA A'YUN, WAJ'ALNA LILMUTTAQINA IMAMAN "

Ya Allah aku percaya .... Engkau pasti akan memberiku yang terbaik menurutMU
dalam penantianku...... ku kan selalu mendoakanya agar selalu berada dijalanMU

Untuk kita para generasi muda penerus umat dan bangsa

Saat uang bertebaran
saat itu jiwa berterbangan
meninggalkan roh, raga, dan kefanaan
di bawah naungan panggung sandiwara.

Perebutan kekuasaan menjadi panganan empuk
untuk menghabiskan dan mendapatkan bertumpuk tumpuk rupiah
ketulusan telah sirna......
Kujujuran telah tiada.......
tanggung jawab telah dibuang......
KEHORMATAN tak ada artinya lagi

Wahai generasi umat dan bangsa
untuk apa kita tercipta
bila tak mampu menjaga amanah Sang Sutradara Alam
untuk apa kita tumbuh
bila nanti jga tak berguna
untuk apa kita habiskan waktu dan uang bersekolah
bila hanya akan menjadi seperti mereka.

Mari Melangkah menegakkan Amar Ma'ruf Nahi Mungkar.....

Sahabat

Satu langkah... demi satu langkah kita jalani bersama
Jatuh bangunpun tak terhitung jumlahnya
Walau tak selalu bersama.
Namun hati dan doa selalu mengikat
Kala Fajar mulai tenggelam, kalian tetap disampingku
Kala Fajar itu telah tengelam, kalian tetap disampingku
Warna warni kepribadian telah kita ketahui
Hitam putih sifat telah kita pahami
Sobat......
Banyak kawan dan lawan dalam hidup
mengoreskan tinta mereka masing2
banyak gula dan garam telah dirasa oleh lidah
Menyisakan bekas- bekas rasa dalam angan.
Dan sahabat seperti kalian inilah yang mengoreskan tinta emas dlm hidup

Sahabat....
banyak pelajaran kalian ajarkan
Banyak memori kalian ukirkan
namun.... banyak kekhilafan sering kulakukan

Walau jauh dimata.... semoga doa dan ukhuwah kita selalu terjalin.
Ilal Liqo' .......
Hidup akan menjadi benar dengan agama, akan nikmat dengan sehat, akan mudah dengan ilmu, akan indah dengan seni, akan bermakna dengan banyak jasa.

Bismillahi khorul asma'

malam semakin sunyi, dan jiwa semakin terhanyut.....
kini ku hanya biasa terpaku menatap diri ayang semakin lemah.
jiwa dan raga seakan saling menarik satu sama lain...
KINI
serasa dosa-dosaku tertawa melihatku...
mereka tertawa karena mampu membalasku....
mereka tertawa karena melihatku tak mampu segera bangkit.
mereka tertawa karena aku memakan prinsipku sendiri....

wahai Zat yang Maha Sempurna......
Bila Engkau masih sudi untuk melirik hambamMu yang penuh dengan dosa ini.....
angkatlah ia...... menjadi kekasihMu....
sucikan ia dengan air surgamu....
hiasi ia dengan akhlakul karimah....
Dan jadikan ia pantas menjadi hambaMu di dunia dan akhirat....

Rabbi syrahli sadri wayassirli amri wahlul uqdatammillisani yaf qohu qouli.